Rabu, 31 Agustus 2016

Elemen Mesin I


  1. Pengertian Elemen 





  • Mesin Elemen Mesin adalah Bagian-bagian suatu konstruksi yang mempunyai bentuk serta fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pene , pasak, poros, kopling, sabuk-pulli, rantai- sprocket, roda gigi dan sebagainya. Dalam penggunaan elemen mesin bias berfungsi sebagai elemen pengikat, elemen pemindah atau transmisi, elemen penyangga elemen pelumas, elemen pelindung dan sebagainya. 
1.2 Pembagian Elemen Mesin Elemen Mesin dapat dikelompokkan sebagai berikut :

 
1. Elemen-elemen Sambungan 
    a. Sambungan Lem 
    b. Sambungan Solder  
    c. Sambungan Paku Keling 
    d. Sambungan Las 
    e. Sambungan Ulir 

2. Elemen-elemen Transmisi 
    a. Poros dan pasak 
    b. Kopling 
    c. Sabuk dan rantai penggerak 
    d. Roda gigi 
    e. Rem 

3. Elemen Penyangga 
    a. Pegas 
    b. Bantalan 

1.3 Prinsip Dasar Perencanan Elemen Mesin Pada dasarnya perencanaan elemen mesin merupakan perencanaan komponen yang diadakan/dibuat untuk memenuhi kebutuhan mekanisme suatu mesin. Tahap-tahap dalam perencanaan elemen mesin adalah sebagai berikut :  
1. Menentukan kebutuhan Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan elemen mesin     yang akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya.
2. Pemilihan mekanisme Berdsarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari elemen tersebut.        Contoh: Memindahkan putaran poros penggerak ke poros yang digerakkan dengan roda gigi miring. 
3. Beban mekanis Berdasarkan mekanisme yang ditentukan pada tahap ke 2 beban-beban mekanis           yang akan terjadi harus dihitung berdasarkan data pada tahap ke 1, hingga diperoleh gaya-gaya           yang bekerja pada elemen tersebut. Contoh: Data-data : daya yang ditransmisikan, putaran 
4. Pemilihan Material Untuk mendapatkan elemen mesin yang tahan dipakai, dilakukan pemilihan           material dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban yang terjadi. 
5. Menetukan Ukuran Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban mekanis,             dapat dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan dengan standar.  
6. Modifikasi Modifikasi bentuk diperlukan bila elemen-elemen mesin yang direncanakan telah              pernah dibuat sebelumnya. 
7. Gambar kerja Pada tahap ini, ukuran-ukuran untuk penggambaran gambar kerja diperoleh, baik          gambar detail maupun gambar perakitan. 
8. Pembuatan dan control kualitas Dengan gambar kerja dapat dibuat elemen mesin yang diperlukan. 

1.4 Pertimbangan-pertimbangan Dalam Perencanaan Elemen Mesin Hal-hal penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan elemen mesin adalah.: 
1. Jenis-jenis tegangan yang ditimbulkan pembebanan 
2. Gerak dari elemen mesin 
3. Pemilhan bahan 
4. Bentuk dan ukuran komponen 
5. Tahanan gesek dan peleumasan 
6. Hukum ekonomi 
7. Penggunaan komponen stndar 
8. Keamanan operasi 
9. Fasilitas bengkel 
10. Jumlah komponen yang akan diproduksi 
11. Harga konstruksi total 
12. Pemasangan. 

 1.5 Dasar Perhitungan dalam Perencanaan Elemen Mesin Perhitungan pada perencanaan elemen mesin didasarkan pada teori-teori mekanika teknik dan kekuatan bahan. 

 1.5.1 Dasar-dasar mekanika teknik 
a.Gaya Gaya adalah penyebab suatu pergerakan dan deformasi suatu benda atau aksi sebuah benda        terhadap benda lain. Gaya adalah sebuah besaran vector yang mempunyai besar, arah, dan titik            tangkap. 
b.Momen Momen adalah sebuah gaya yang bermaksud untuk menggerakkan atau memutar benda. c.Kesetimbangan Suatu benda kaku dikatakan dalam keadaan setimbang bila resultante (jumlah)            gaya-gaya yang bekerja = 0 dan momen disetiap titik benda = 0 Syarat kesetimbangan benda Jika        satu syrat diatas tidak dipenuhi maka benda tersebut dikatakan tidak seimbang. 

1.5.2 Dasar-dasar Kekuatan Bahan Tegangan-tegangan yang akan terjadi dalam perencanaan elemen mesin adalah : 
a.Tegangan Tarik 
b.Tegangan Geser 
c.Tegangan Puntir 
d.Tegangan Bengkok 

1.5.2.1 Tegangan Tarik Tegangan Tarik adalah tegangan yang disebabkan oleh gaya yang tegak lurus terhadap luas bidang gaya. dengan F = Gaya tarik A = Luas penampang bidang gaya 

1.5.2.2 Tegangan Geser Tegangan Geser adalah tegangan yang disebabkan oleh gaya yang bekerja sejajar terhadap luas bidang gaya.. dengan V= Gaya geser A = Luas penampang bidang gaya 

 1.5.2.3 Tegangan Puntir Tegangan puntir adalah tegangan yang terjadi disebabkan benda memuntir terhadap sumbunya. dengan Mp = Momen puntir Wp = Momen tahanan punter 

1.5.2.4 Tegangan Bengkok Tegangan bengkok adalah tegangan yang terjadi karena adanya momen yang menyebabkan benda mengalami lentur atau bengkok. dengan Mb = Momen bengkok Wb = Momen tahanan bengkok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar