Pengembangan
Produk Baru
Mengembangkan produk
baru itu pekerjaan menyenangkan sekaligus menantang. Tidak ada dua peluncuran
produk yang identik, mulai ide awal hingga riset dan pembuatan prototipe.
Namun, ada proses umum yang bisa membantu Anda memulai proses pengembangan
produk.
Proses pengembangan
produk menjelaskan langkah yang diperlukan untuk melibatkan konsep awal hingga
peluncuran pasar final suatu produk. Ini mencakup mengidentifikasi kebutuhan
pasar, meriset persaingan, menggagas solusi, mengembangkan peta jalan produk,
dan membuat produk standar yang layak (MVP atau minimum viable product).
Dalam beberapa tahun
terakhir, proses pengembangan produk telah berkembang dan kini umumnya
digunakan dengan membagi setiap langkah menjadi enam fase terpisah. Dengan
begitu, proses bisa diatur dengan lebih baik dan hasil akhir individu dibagi
menjadi tugas-tugas yang lebih kecil.
Proses pengembangan
produk tidak hanya membantu menyederhanakan peluncuran, tetapi juga mendorong
kolaborasi tim utamanya dengan kerja tim dan komunikasi selama proses.
Semuanya dapat
membantu Anda berhasil meluncurkan produk berikutnya.
1. Pembentukan ide (Ideasi)
Tahap awal proses
pengembangan produk dimulai dengan menghasilkan ide produk baru. Tahap ide awal
adalah saat melakukan curah pendapat tentang konsep produk berdasarkan
kebutuhan pelanggan, harga, dan riset pasar.
Ada baiknya untuk
mempertimbangkan faktor-faktor berikut saat memulai konsep produk baru:
·
Target
pasar: Target pasar adalah profil konsumen yang menjadi dasar pembuatan
produk Anda. Profil konsumen harus diidentifikasi di awal untuk membuat konsep
produk terkait target pasar.
·
Produk yang
ada: Saat memiliki konsep produk baru, ada baiknya mengevaluasi portofolio
produk yang ada. Apakah sudah ada produk yang memecahkan masalah serupa? Jika
ya, apakah konsep baru tersebut cukup berbeda untuk dijalankan? Menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini dapat memastikan keberhasilan konsep yang baru.
·
Fungsi: Meskipun
belum memerlukan laporan terperinci tentang fungsi produk, Anda harus memiliki
gambaran umumnya. Pertimbangkan tampilan dan nuansa produk serta alasan
seseorang tertarik membelinya.
·
Analisis SWOT :Menganalisis
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk di awal proses dapat membantu
membangun versi terbaik dari konsep baru produk Anda. Analisis ini memastikan
produk berbeda dari pesaing dan mengatasi kesenjangan pasar.
·
Metode SCAMPER: Untuk
menyempurnakan ide, gunakan metode curah pendapat seperti scmaper yang
melibatkan substitusi, penggabungan, adaptasi, modifikasi, penggunaan lain,
eliminasi, atau penataan ulang konsep produk.
Untuk memvalidasi
konsep produk, pertimbangkan untuk mendokumentasikan ide dalam bentuk kasus
bisnis. Cara ini memungkinkan semua anggota tim memiliki pemahaman yang jelas
tentang fitur produk awal dan tujuan peluncuran produk baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar