Rabu, 06 Maret 2024

Cycle Time

 Memahami Cycle Time


Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang atau memberikan suatu layanan.

Ukuran waktu ini sendiri dimulai dari proses paling awal dalam sebuah tugas hingga penyelesaiannya.

Cycle time sendiri bisa diaplikasikan ke beragam proyek yang terukur serta berkaitan dengan produksi dan desain produk.

Berikut merupakan beberapa contoh penggunaan cycle time di beberapa industri.

·         Retail: Sebuah toko bisa menggunakan cycle time untuk mengukur berapa lama waktu pembuatan setiap barang di pabrik atau gudangnya.

·         Software developmentCycle time bisa digunakan untuk memberitahu rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.

·         Restoran: Manajer restoran bisa menggunakan cycle time untuk mengukur waktu yang dibutuhkan konsumen untuk mendapatkan makanannya.

·         Finansial: Profesional di bidang finansial bisa menggunakan cycle time untuk melacak periode akuntansi, proyek keuangan, dan profit dari investasi.

Tidak hanya itu, bagaimana sebuah waktu digunakan pun merupakan bagian penting ketika menghitung cycle time.

Hal ini supaya kamu bisa menggunakan hasil penghitungannya untuk menunjukkan dan meningkatkan efisiensi workflow.

Berikut adalah bagian yang termasuk dalam penghitungan cycle time.

·         Process time: Dalam tahap ini, setiap anggota tim melakukan tugas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

·         Delay time: Tahap ini terjadi ketika tim menunggu sampainya bahan baku atau menunggu suatu event terjadi terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

Baca Juga: Mengenal Matrix Management, Metode Pembagian Kerja Tim yang Lebih Efektif

Mengapa Cycle Time Penting?

Tentunya, mengukur cycle time sendiri bukan tanpa alasan. Dengan informasi yang didapat saja, kamu bisa mengetahui apakah sebuah proses berjalan secara memuaskan atau tidak.

Hal ini pun memberikanmu kesempatan untuk meningkatkan keefektifan dari sebuah proses produksi atau ketika mengerjakan sebuah proyek bersama tim.

Beberapa hal lain yang membuat cycle time sangat penting.

1. Mengukur efisiensi

Menggunakan cycle time dapat menunjukkan seberapa efisien timmu dalam menyelesaikan suatu proyek.

Sebuah cycle time yang lama mengindikasikan bahwa tim tidak bekerja seefisien yang diharapkan.

2. Mengidentifikasi hal yang bisa ditingkatkan

Manfaat lain dari cycle time adalah menunjukkan bagian atau proses dalam sebuah workflow yang bisa dioptimalkan supaya mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk produksi.

Tidak hanya itu, cycle time juga membantumu mengidentifikasi hal-hal apa saja yang menyebabkan produksi atau workflow menjadi lambat.

3. Menunjukkan produktivitas

Cycle time juga memungkinkanmu untuk mengetahui berapa jumlah barang yang bisa diproduksi dalam jangka waktu tertentu.

Tidak hanya itu, kamu pun bisa mengetahui seberapa baik timmu atau perusahaan memanfaatkan operasi produksinya.

 

Cara Menghitung Cycle Time

Namun sebelum menghitungnya, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan terlebih dahulu.

1. Cari net production time

Dalam cycle time, net production time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan sebuah tim atau bisnis untuk menyelesaikan suatu proyek.

Biasanya, diukur berdasarkan jam.

Untuk mengetahuinya, kurangi jumlah jam kerja dengan waktu yang digunakan di luar jam kerja seperti istirahat.

Sebagai contoh, timmu menghabiskan total waktu di luar pekerjaan sebanyak 10 jam dan diberikan waktu total untuk bekerja di suatu proyek selama 40 jam.

Sehingga, net production time-nya adalah 40 jam – 10 jam = 30 jam dalam jumlah keseluruhannya.

2. Hitung jumlah barang yang diproduksi

Hal yang jangan dilupakan ketika menghitung cycle time adalah untuk menghitung jumlah barang di inventaris setelah suatu proyek selesai.

Sebagai contoh, kamu menghitung bahwa jumlah barang dari keseluruhan inventarismu adalah 500, bertambah sebanyak 300 setelah proyek tersebut diselesaikan.

Maka, 500 adalah angka yang akan dimasukkan ke dalam rumus cycle time tersebut.

3. Penghitungannya

Setelah mengetahui net production time dan jumlah total barang, maka saatnya untuk memasukkan angka tersebut ke rumus.

Sebagai contoh, jika net production time timmu adalah 80 jam dan jumlah total barang yang diproduksi adalah 400, maka penghitungannya cycle time-nya adalah sebagai berikut.

80/400 = 0,2

Maka, diketahui bahwa cycle time-nya adalah 0,2. Meski begitu, hal ini belum selesai karena kamu harus mengonversikan hasilnya ke satuan waktu.

4. Konversikan ke satuan waktu

Langkah selanjutnya dalam menghitung cycle time adalah mengonversikan ke satuan waktu. Hal ini supaya kamu tahu berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.

Sehingga, dari angka 0,2 di atas, dikalikan dengan 60 sebagai bentuk satu jam dalam hitungan menit.

Maka, penghitungannya adalah sebagai berikut.

0,2 x 60 = 12

Berdasarkan hasil hitungan tersebut, diketahui bahwa cycle time dari timmu adalah 12 menit untuk menyelesaikan sebuah proyek, baik itu dalam memproduksi barang atau memberikan pelayanan.

Dari sana, kamu bisa menginterpretasikan hasilnya dengan membandingkannya ke target cycle time-mu, apakah sudah sesuai atau ada hal yang perlu diperbaiki. Nah, itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar cycle time. Intinya dengan cycle time, kamu bisa mencoba untuk membuat sebuah proses berjalan semakin efisien.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar