Lead Time
Lead time adalah durasi antara dimulainya sebuah
proses hingga proses tersebut berakhir. Dalam bahasa Indonesia, lead
time kerap disebut dengan waktu tunggu .
Waktu tunggu sering dipakai sebagai metrik atau pengukuran
kesuksesan proses. Biasanya, industri yang menggunakannya adalah manufaktur , suplay chain management, hingga
manajemen proyek.
Berikut penjelasan penggunaan waktu tunggu di masing-masing sektor
tersebut:
1. Supply chain
management
Waktu tunggu di supply chain management berarti durasi
antara pemesanan stok ke pemasok sampai stok tersebut siap dikirim. Definisi
ini dituliskan oleh Monday.com.
2. Manufaktur
Di industri manufaktur, lead time adalah waktu
yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk sampai produk itu sampai ke tangan
pelanggan.
Itu berarti, seperti dituliskan Investopedia, durasi pengiriman juga termasuk di
dalamnya.
3. Order lead
time
Order lead time adalah durasi
antara pemesanan produk oleh pelanggan hingga produk tersebut sampai ke tangan
mereka.
4. Manajemen proyek
Waktu tunggu juga kerap dijumpai di manajemen proyek. Dalam
konteks tersebut, waktu tunggu adalah durasi penyelesaian suatu pekerjaan.
Fungsi Lead Time
Sekarang, kita bahas
manfaat dari waktu tunggu di dunia kerja.
1. Indikator pembanding
dengan kompetitor
Misalnya, kamu ingin membeli barang X. Barang tersebut dijual oleh
penjual A dan B.
Dengan harga dan ongkos kirim sama persis, penjual A bisa mengirim
barang X lebih cepat. Kamu tentu memilih penjual A alih-alih B.
Itulah mengapa waktu tunggu penting. Kalau waktu tunggumu singkat,
kamu bisa tampil unggul jika dibandingkan dengan kompetitor.
2. Meningkatkan kepuasan
pelanggan
Tak sekadar lebih mungkin dipilih, waktu tunggu singkat adalah
salah satu peningkat kepuasan pelanggan.
Saat kamu bisa mengirimkan pesanan dengan cepat, pembeli tentu
lebih puas. Kepuasan itu bisa membuat mereka setia, bahkan sampai bisa
meningkatkan revenue-mu di masa depan.
3. Dependency proyek
Fungsi lead time selanjutnya adalah dependency proyek.
Ini berlaku di dunia project management.
Misalnya, sebuah proyek adalah sebuah post media
sosial. Tahapan proyeknya yakni:
pembuatan konsep → desain konsep → penulisan caption →
QC → post tayang
Sebelum didesain, konsep post tentu harus dibuat
dulu. Itulah yang dimaksud dengan dependency. Sebuah tahap tak
mungkin bisa dimulai kalau tahap sebelumnya belum selesai.
Itulah mengapa waktu tunggu jadi penting. Kalau durasi pembuatan
konsep singkat, desainnya bisa segera dimulai. Akhirnya, post lebih
cepat tayang.
Rumus dan Komponen
Perhitungan Lead Time
Misalnya, kamu ingin menghitung order lead time.
Melansir ClickUp, berikut rumusnya:
waktu
tunggu = durasi sebelum pemrosesan + durasi pemrosesan + durasi penyimpanan +
durasi
pengecekan
atau quality control + durasi pengiriman
Arti dari masing-masing komponen lead time itu
adalah:
Durasi
sebelum pemrosesan, waktu yang dibutuhkan untuk menerima pemesanan, mengecek
detail
informasi
pelanggan, serta membuat purchase order
Durasi pemrosesan, waktu yang dibutuhkan untuk
memproduksi pesanan
Durasi penyimpanan, waktu penyimpanan produk
di gudang
Durasi quality
control, waktu yang dibutuhkan untuk memastikan kualitas produk
Durasi
pengiriman, waktu yang dibutuhkan untuk mengirim pesanan dari penjual ke
pembeli
Tips Mengurangi Lead
Time
Seperti yang sudah Glints singgung, waktu tunggu yang pendek bisa
menguntungkan perusahaan. Beberapa tips
untuk kurangi lead time itu adalah:
1. Pilih supplier yang
bisa diandalkan
Coba evaluasi layanan supplier-mu secara rutin. Kalau
ada pihak yang sering terlambat mengirim barang, coba cari supplier pengganti.
2. Pilih supplier yang
dekat denganmu
Salah satu komponen lead time adalah durasi
pengiriman. Oleh karena itu, kalau ingin memperkecil waktu tunggu,
pilihlah supplier yang dekat.
Tentu saja, kita tak boleh asal pilih. Menurut Corporate
Financial Institute, tetap pertimbangkan kualitas bahan bakumu, ya.
Kalau bahan baku memang harus dikirim dari jauh, coba
pertimbangkan metode pengiriman yang lebih cepat.
Metode tersebut mungkin lebih mahal, namun bisa mendatangkan lebih
banyak untung karena kecepatannya. Jadi, timbang-timbanglah plus minusnya sebelum
mengambil keputusan.
3. Sampaikan demand
forecast-mu kepada supplier
Misalnya, kamu adalah pengusaha sambal. Biasanya, menjelang
Ramadan, pesananmu membludak karena konsumenmu ingin menyimpan stok.
Melansir IntelliChief, sampaikanlah demand
forecast ini kepada supplier-mu. Dengan begitu, mereka
bisa menyiapkan pesanan yang mendadak banyak. Waktu tunggu pun bisa
dipersingkat.
Demikian penjelasan Glints soal waktu tunggu. Intinya, lead
time adalah metrik penting untuk bisnis. Jadi, kurangi sebisa mungkin,
ya.
Glints punya lebih banyak tips dan strategi agar bisnis makin
sukses. Kamu bisa membaca semuanya secara gratis tanpa syarat apa pun, lho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar