Penyebab Perusahaan Bangkrut
Ada banyak faktor yang
dapat menyebabkan perusahaan bangkrut, namun yang paling sering terjadi karena
masalah keuangan, seperti terlalu banyak utang atau menurunnya penjualan secara
drastis hingga tidak bisa melakukan produksi lagi.
Berikut adalah beberapa
faktor penyebab perusahaan bangkrut yang perlu diwaspadai serta dihindari oleh
para pebisnis.
1.
Memiliki Utang yang Berlebihan
Faktor penyebab perusahaan
bangkrut yang pertama adalah utang. Memiliki terlalu banyak utang, apalagi dengan
tingkat bunga yang tinggi dapat membebani perusahaan. Hal ini mengakibatkan
perusahaan harus melakukan pembayaran bunga yang besar sehingga akan sangat
menyusahkan perusahaan dalam mencapai keuntungan (laba) yang cukup untuk
menutup utang besar tersebut.
2.
Manajemen yang Buruk
Alasan perusahaan bangkrut
lainnya adalah tidak adanya manajemen yang baik di dalamnya. Manajemen yang
tidak kompeten dalam menyusun manajemen strategis, termasuk perencanaan
keuangan, operasional, dan pengelolaan sumber daya dapat mengakibatkan
perusahaan mengalami kerugian dan berujung kebangkrutan.
Sumber daya manusia (SDM)
sangat penting untuk keberhasilan sebuah bisnis. Jika SDM tidak dikelola dengan
baik, mereka dapat menjadi salah satu penyebab kebangkrutan. Sumber daya manusia
yang kurang terampil atau tidak memiliki motivasi yang cukup dapat menghambat
produktivitas dan inovasi bisnis.
3.
Angka Penjualan Menurun
Suatu perusahaan maupun
bisnis dapat mengalami kebangkrutan apabila terjadi penurunan yang signifikan
terhadap tingkat penjualan atau pendapatannya. Hal ini dapat memengaruhi laba
bersih dan membuat perusahaan kesulitan untuk mengelola operasional.
Menurunnya angka penjualan
sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari persaingan bisnis,
perubahan lingkungan, kurangnya promosi, tidak mau berinovasi, tidak dekat
dengan pelanggan, dan lain sebagainya.
4.
Ekonomi Global sedang Tidak Stabil
Selain dari masalah
internal, ketidakstabilan ekonomi global juga dapat menjadi faktor penyebab
perusahaan bangkrut. Ketika perekonomian global menurun, pertumbuhan ekonomi
juga akan menurun, akibatnya bisnis melemah.
Pada kondisi ini, banyak
orang memilih untuk menyimpan uang daripada membelanjakannya sehingga akan
berdampak pada banyak industri secara tidak langsung. Contohnya bisa dilihat
seperti saat pandemi COVID-19 berlangsung yang menyebabkan banyak perusahaan gulung
tikar.
5.
Perubahan Teknologi
Perlu kita sadari bahwa
teknologi tidak pernah stagnan atau mundur, melainkan akan selalu berkembang
dan semakin maju. Oleh karena itu, perusahaan tidak boleh gagap teknologi.
Perusahaan yang tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi atau beradaptasi
dengan perubahan pasar bisa saja menjadi semakin tertinggal sehingga tidak
sanggup bertahan dalam persaingan bisnis. Akibatnya, perusahaan mengalami
kerugian besar hingga kebangkrutan.
6.
Kepemimpinan yang Lemah
Berkaitan dengan hak-hal
apa yang menyebabkan perusahaan bangkrut, maka kepemimpinan yang lemah juga
bisa menjadi salah satu alasannya. Pemimpin perusahaan yang tidak dapat
mengambil keputusan yang tepat akan mengalami kesulitan dalam menghadapi
situasi krisis. Bila krisis perusahaan terus berlangsung, maka risiko
kebangkrutan semakin tinggi.
7.
Biaya Operasional Tinggi
Biaya
operasional yang tidak terkendali adalah penyebab usaha bangkrut berikutnya,
yang dapat memengaruhi profitabilitas bisnis. Ini termasuk biaya tenaga kerja
yang tinggi, biaya overhead yang
tinggi, dan peningkatan biaya produksi.
Jika tidak diimbangi dengan
pendapatan yang lebih tinggi, maka perusahaan bisa mengalami kerugian besar,
tidak dapat bertahan, hingga bangkrut.
8.
Persaingan Bisnis
Persaingan bisnis bisa
menjadi faktor utama penyebab perusahaan bangkrut. Inilah sebabnya sangat
penting untuk memperhatikan apa yang dilakukan pesaing. Dengan munculnya
pesaing baru yang lebih menarik dan menjanjikan bagi konsumen, banyak bisnis
telah kehilangan pelanggan. Pelanggan yang berpindah satu per satu menyebabkan
mereka kehilangan pasar dan akhirnya bangkrut.
Hal ini sebenarnya bisa
dihindari dengan mengamati pergerakan pola konsumsi pelanggan serta terus
melakukan inovasi untuk menyesuaikannya. Kenali peluang-peluang baru yang
muncul dan manfaatkan semaksimal mungkin.
9.
Perubahan Kebijakan Pemerintah
Ada banyak alasan mengapa
perubahan kebijakan pemerintah dapat berdampak negatif pada bisnis, bahkan
membuatnya bangkrut. Salah satu contohnya adalah kebijakan baru yang mencabut
subsidi, tarif, dan aturan ekspor dan impor, serta undang-undang baru yang memberatkan
perbankan dan tenaga kerja.
Daftar Pustaka
Haholongan, Rutinaias. (2021). Pemasaran Global. Yayasan Barcode
Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Principles of marketing (16th ed.). Pearson Education Limited.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar