Desain Ekonomi
Permintaan pada industri modern untuk produktivitas yang maksimal dengan meminimalkan kerugian adalah hal yang menantang bagi perancang alat JF. Sebagai tambahan untuk pengembangan perencanaan, efisiensi, dan ketepatan JF. Perancang alat bertanggungjawab untuk menemukan cara agar JF supaya biaya produksi tidak terlalu mahal, perancang harus paham dan mempraktekan metode desain ekonomi
Desain ekonomi merupakan metode yang digunakan perancang JF untuk mengkalkulasi biaya peralatan untuk produksi, biaya pekerja dan biaya material bahan yang bertujuan untuk menghitung keuntungan dan kerugian produksi JF setelah dipasarkan.
Aspek-aspek mendasar dalam perencanaan ekonomi JF
1.Kesederhanaan
Kesederhanaan merupakan sifat yang harus diterapkan oleh sang perancang yang berfungsi untuk penghematan waktu dan materi yang pada akhirnya membantu mengurangi biaya produksi.
2.Pemilihan Material
Pengurangan material dapat mengurangi biaya produksi dengan mengurangi beberapa operasi mesin, dimana dalam prakteknya pemilihan material seperti …
3.Komponen standar
Secara komersial tersedia Standart komponen JF dapat mengimprovisasi kualitas peralatan, standart komponen juga dapat menghemat biaya bahan, pekerja dan pengerjaan bahan. Contohnya klem, baut,mur, peletak ,dll.
4.Operasi lanjutan
Seperti penggerindaan,perlakuan panas dan beberapa proses pemesinan, seherusnya terbatas untuk peralatan yang berkerja secara efisien. Pengerindaan seharusnya dilakukan di daerah yang bersentuhan antara bagian dengan bagian atau dengan mesin. Proses hardening digunakan pada daerah seperti dudukan dan handel.
5.Toleransi dan Kelonggaran
Toleransi JF seharusnya pada rentang 20-50% dari toleransi benda, hal ini secara tidak lansgung dapat meningkatkan akuarsi peralatan JF, tetapi akan berpengaruh terhadap biaya produksi yang tinggi.
6.Desain Gambar yang Sederhana
Desain benda kerja merupakan bagian untuk menjumlahkan semua biaya produksi JF. Banyaknya gambar berpengaruh terhadap biaya produksi JF. Daftar di bawah ini menunjukan kesederhanaan dari gambar.
·Dimana secara prakteknya petunjuk seharusnya terletak pada detail gambar.
·Mengurangi beberapa pandangan/proyeksi.
·Memungkinkan untuk membuat gambar detail menggunakan simbol.
·Menggunakan standar teknik menggambar yang sudah ada.
·Gambar asembli dibuat untuk keterangan, bukan sebagai penjelas. Hati-hati untuktidak terlalu sederhana dalam menggambar, aturan dan beberapa penyederhanaan gambar tetap dapat diterima. Dengan menerapkan aturan desain ekonomi, perancang alat dapat membuat beberapa bagian, dari waktu, proses, bahan, dan pekerja. Di sini prinsip ekonomi diterapkan.
Analisis ekonomi
Perancang alat harus memenejemen dengan ide-ide (berapa harga benda kerja,berapa biaya produksi dan metode apa yang digunakan sehingga dapat berjalan lancer). Informasi ini berfungsi untuk memperkiraan biaya JF, dimana termasuk perkiraan biaya produksi dan jika gagal masih mempunyai metode yang lain.
Estimasi biaya produk dan peralatan
Paling sederhana dan langsung, untuk mentukan biaya dari desin peralatan, total biaya bahan serta biaya pekerja yang dibutuhka untuk membuat peralatan. Salah satu metode dengan membuat daftar perencanaan alat yang berisi perkiraan harga peralatan, perkiraan harga bahan dan pekerja. Harus dipertimbangkan juga jika alat produksi rusak. Langkah selanjutnya untuk memperhitungkan banyaknya benda yang diproduksi dalam satu jam, ditunjukkan oleh rumus :
Ph= 1/s
Ph = banyaknya benda yang diproduksi dalam satu jam
s = waktu yang digunakan dalam memproduksi satu benda
Estimasi biaya pekerja
Biaya pekerja merupakan biaya yang paling mahal dalam proses manufaktur, dimana dapat dihitung dengan rumus :
L = Ls X ph / w
LS = jumlah benda yang akan dikerjakan
Ph = banyaknya benda yang diproduksi dalam satu jam
W = biaya produksi tiap mesin
Estimasi biaya tiap benda
Dalam mengkalkulasi perancang harus menghitung biaya tiap benda dengan rumus :
Cp = TC + L /Ls
TC = biaya peralatan
L = biaya pekerja
LS = jumlah benda yang akan dikerjakan
Estimasi keuntungan
Dipengaruhi oleh 2 hal, yakni kondisi peralatan yang digunakan dan penggunaanalat-alat khusus, rumus 1 yang digunakan adalah :
Ts = Ls x (Cp1 - Cp2)
Jika menggunakan alat khusus dalam pembuatan komponen, rumus yang digunakan adalah :
Ts = Ls x (Cp1 - Cp2) - Tc
estimasi break-even point
Adalah perhitungan keuntungan benda per komponen.
Bp = Tc x (Cp1 - Cp2)
Analisis perbandingan
•Dengan membandingkan setiap metode perhitungan,baik kalkulasi harga peralatan dan produksi,kalkulasi biaya pekerja,kalkulasi biaya produksi per komponen,kalkulasi sisa produksi/keuntungan dan, kalkulasi break-even point
•Tujuan
Memerikan cukup informasi kepada perancang untuk membuat rekomendasi menejemen peralatan yang obyektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar